21.34
0

4 Alasan Karyawan Banting Setir Jadi Pengusaha

Bertahun-tahun bekerja sebagai pegawai kantor dengan gaji melimpah terkadang tak menjadi patokan utama seseorang dalam melihat titik kesuksesan dalam hidupnya. Kejenuhan akibat rutinitas yang dijalani setiap hari tak dipungkiri bisa menjadi alasan logis mengapa seorang karyawan ‘banting setir’ menjadi seorang pengusaha.
Banyak alasan yang menjadi fondasi seseorang berani mengatakan pada dirinya sendiri dan orang lain mengapa ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di sebuah perusahaan. Salah satu yang paling kuat dan biasanya tidak bisa dihindari letupan emosinya adalah ingin membuka usaha atau bisnis sendiri.
  • Dari part timer ke full timer
    Beberapa orang memilih untuk menjalankan bisnis selama masih menjadi karyawan dengan niat iseng-iseng. Mereka coba-coba untuk menjalankan rutinitas baru yang siapa tahu memberikan penghasilan tambahan untuk kantong pribadi.
    Usaha tersebut kemudian tak disangka-sangka dapat berjalan di luar rencana. Tentunya dengan hasil yang positif alias sukses. Waktu yang tersedia, yakni 24 jam, dalam sehari pada akhirnya dirasa terlalu sempit untuk menjadi dua aktivitas sekaligus: menjadi pegawai dan menjadi pemilik bisnis.
    Memang, bukan tidak mungkin seseorang punya dua peran seperti itu. Namun, ia memerlukan keahlian-keahlian khusus yang tertanam di dalam dirinya untuk menjalankan kedua hal tersebut. Misalnya, keahlian manajemen waktu dan manajemen perilaku yang mumpuni.
    Orang-orang yang menjalankan bisnis dari garis start yang seperti ini cenderung berpikir untuk menekuni usahanya. Artinya, ia meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan dan secara total menjadi seorang pengusaha.
  • Merasa hampa sebagai karyawan
    Ada kalanya seseorang merasa jenuh dengan peran dan aktivitasnya menjadi seorang karyawan. Padahal gaji dan fasilitas dari kantor sudah mencapai titik hampir sempurna. Artinya, kedua hal itu sudah bisa memenuhi kebutuhannya serta keluarga. Bahkan melebihi apa yang dibutuhkan.
    Namun, dalam perjalanan dari rumah menuju kantor, ia selalu berpikir: “apakah ini yang saya cari?”. Tak hanya itu, selama melakukan pekerjaan di kantor pun kadang perasaan kosong datang menghantui. Bukan jenuh yang ia rasakan, melainkan sebuah kehampaan.
    Jika seseorang sudah mencapai titik ini, salah satu alternatif solusi untuk mengisi rasa ‘kosong’ tersebut adalah dengan menjalankan usaha pribadi. Imilia Ekawatimisalnya. Ibu satu orang anak ini merasa seperti robot yang hanya menjalankan rutinitas dari waktu ke waktu selama empat tahun bekerja sebagai pegawai.
    “Ada rasa kosong dalam diri saya sebab saya tidak tahu apa yang sesungguhnya hendak saya capai dari rutinitas ini,” kata Imilia. Setelah anak pertamanya lahir, ia memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya dan fokus mengurus anak. Sambil mengisi waktu, Imilia membuka toko online yang menjual produk fashion.
  • Menjadi pegawai untuk mengumpulkan modal
    Sejak menjadi sarjana atau lulusan sekolah, banyak orang yang sudah merancang garis hidupnya untuk menjadi pengusaha. Tujuan atau goal terbesar dari hidupnya adalah bisa memakmurkan diri, keluarga, dan orang lain.
    Namun, ia merasa kurang memiliki bahan-bahan dasar untuk menjadi seorang pengusaha yang expert di bidang yang ia tekuni. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mencari modal terlebih dahulu. Mulai dari modal finansial hingga modal ilmu.
    Modal finansial ia sisihkan dari gaji yang didapatkan setiap bulannya dari perusahaan. Di samping itu, ia pun mengumpulkan modal ilmu dari perusahaan. Artinya, orang tersebut mempelajari seluk-beluk perusahaan sampai bagaimana cara bos memperlakukan karyawan.
  • Mengukur kemampuan diri sebagai petualang
    Tak menutup kemungkinan bahwa karyawan yang banting setir menjadi pengusaha itu sedang melakukan sebuah agenda. Yakni, mengukur diri sendiri sebagai seorang manusia yang gemar bertualang.
    Berani menjadi pemilik sebuah usaha berarti berani juga jatuh bangun mendirikan usaha tersebut. Ia pun sebaiknya cukup tangguh membangun pertahanan diri dengan memupuk mental baja dan berpikir strategis dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang akan ia temui selama menjadi pengusaha.
sumber : http://netpreneur.co.id/4-alasan-karyawan-banting-setir-jadi-pengusaha/
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar